Cinta Laura kembali menarik perhatian publik dengan penampilannya yang memukau di ASEAN Inclusive Growth Summit 2025. Dalam acara tersebut, dia menunjukkan bagaimana unsur tradisional dan modern dapat berpadu secara harmonis dalam dunia fashion.
Di usianya yang ke-32, Cinta memperlihatkan selera berbusana yang mencerminkan kepribadian dan kecintaannya terhadap budaya Indonesia. Dengan sentuhan inovatif, ia berhasil menghidupkan kembali motif batik dalam gaya yang lebih kontemporer.
Cinta Laura dan Fashion Batik Modern yang Memikat
Cinta mengenakan cropped outerwear hitam yang dipadukan dengan bustier batik berwarna cokelat. Rancangan ini merupakan hasil kolaborasi antara desainer Andika Pramudya dan Satria Soewiryo melalui label An’Soe.
Penampilannya sangat mencolok, terutama saat dipadukan dengan flare pants hitam yang memberikan kesan formal namun tetap stylish. Kombinasi ini membuat penampilannya tetap elegan tanpa kehilangan karakter modern.
Di samping pilihan busana yang tepat, aksesori yang dipilih juga sangat berperan. Bros perak yang dikenakannya terlihat kontras sekaligus menambah sentuhan glamor dalam keseluruhan penampilannya.
Tidak hanya itu, sepasang anting emas berlapis yang membuat tampilannya menjadi lebih dramatis namun tetap tidak berlebihan. Semua elemen ini menunjukkan betapa Cinta memperhatikan setiap detail dalam berbusana.
Gaya Rambut dan Makeup yang Selaras dengan Penampilan
Rambut panjangnya ditata dengan kuncir kuda bergelombang, memberikan kesan natural sekaligus chic. Poni yang disisir ke samping menambah kesan fresh dan dinamis.
Makeup yang dikenakannya didominasi oleh warna nude, yang mengekspresikan kesederhanaan dan keanggunan. Riasan matanya terlihat tegas, menambah daya tarik visual dalam penampilannya.
Setiap elemen yang dipilih Cinta Laura tampak saling melengkapi, menciptakan harmoni antara busana, aksesori, dan makeup. Hal ini membuatnya tidak hanya dikenali sebagai sosok public figure, tetapi juga sebagai trendsetter di dunia fashion.
Unggahan di Instagramnya pun menjadi sorotan, di mana dia menyampaikan pemikirannya tentang dunia konten saat ini. Dia berharap untuk membuat konten yang memberikan dampak lebih dari sekadar tren sesaat.
Pesan Mendalam tentang Storytelling dan Perubahan
Dalam unggahan tersebut, Cinta menyatakan, “Orang sekarang punya attention span yang gak sampai 3 detik.” Pernyataan ini menunjukkan kesadarannya akan tantangan zaman digital yang dihadapi banyak kreator konten.
Dia kemudian menekankan pentingnya storytelling dalam karyanya. Menurutnya, setiap cerita yang dia sampaikan memiliki potensi untuk berdampak luas, mulai dari kesadaran hingga advokasi menyangkut isu-isu sosial.
Cinta percaya bahwa investasi dalam storytelling adalah sebuah langkah yang cerdas. Melalui karya-karyanya, dia berupaya menciptakan perubahan yang lebih tahan lama dan berarti.
“Honored to have shared this message at the ASEAN Inclusive Growth Summit,” tulisnya dalam unggahan tersebut. Ini menunjukkan komitmennya untuk ikut berpartisipasi dalam dialog tentang pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
Melalui penampilan yang mencolok ini, Cinta Laura bukan hanya menunjukkan kecantikannya, tetapi juga membawa pesan yang lebih dalam. Dia menginspirasi banyak orang untuk menghargai budaya dan kearifan lokal dalam konteks modern.
Cinta Laura adalah contoh sempurna dari generasi muda yang mampu menggabungkan tradisi dan inovasi. Dengan pendekatannya yang unik, dia menawarkan perspektif baru dalam dunia fashion yang sering kali terjebak dalam tren jangka pendek.
