Perempuan Lajang Lebih Bahagia daripada Laki-laki: Temuan Studi
Perempuan Lajang Lebih Bahagia – Melajang sering dianggap sebagai kondisi yang menyedihkan, tetapi penelitian menunjukkan sebaliknya, terutama untuk perempuan. Sebuah studi yang dipublikasikan di Social Psychological and Personality Science pada Oktober 2024 oleh Elaine Hoan dan Geoff MacDonald menemukan bahwa perempuan lajang lebih bahagia dibandingkan laki-laki lajang. Berikut alasan yang diungkapkan dalam penelitian tersebut.
1. Kepuasan Status Hubungan yang Lebih Tinggi
Perempuan lajang menunjukkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi terhadap status hubungan mereka dibandingkan laki-laki. Hal ini sebagian disebabkan oleh perubahan norma sosial.
Tradisionalnya, perempuan menghadapi tekanan untuk menikah dan menetap. Namun, norma-norma ini mulai melonggar, memungkinkan perempuan lebih menikmati kebebasan mereka.
Sebaliknya, laki-laki lajang mungkin kesulitan menyesuaikan diri tanpa pasangan, terutama jika mereka tidak mengambil peran sosial yang mendukung kehidupan mandiri.
2. Kepuasan Hidup yang Lebih Tinggi
Studi ini juga menunjukkan bahwa perempuan lajang memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih baik. Hal ini terkait dengan kemampuan mereka membangun komunitas sosial yang erat.
Perempuan cenderung memiliki hubungan interpersonal yang lebih kuat dibandingkan laki-laki, yang sering kali lebih soliter. Dukungan sosial ini membuat perempuan lajang lebih kecil kemungkinannya merasa kesepian atau tidak puas dengan kehidupan mereka.
3. Kepuasan Seksual yang Lebih Tinggi
Temuan yang mengejutkan adalah perempuan lajang merasa lebih puas secara seksual dibandingkan laki-laki lajang.
Dalam hubungan heteroseksual, kebutuhan seksual perempuan sering kali diabaikan atau dinomorduakan. Melajang memungkinkan perempuan lebih bebas mengeksplorasi hubungan yang memenuhi keinginan mereka tanpa tekanan untuk memprioritaskan pasangan. Sebaliknya, laki-laki lajang cenderung merindukan stabilitas seksual yang sering ditemukan dalam hubungan jangka panjang.
4. Keinginan Lebih Rendah untuk Memiliki Pasangan
Bertolak belakang dengan stereotip, perempuan lajang menunjukkan keinginan yang lebih rendah untuk memiliki pasangan dibandingkan laki-laki.
Perempuan sering merasa nyaman dengan kebebasan dan otonomi mereka, sementara laki-laki lajang cenderung mendambakan hubungan stabil yang menawarkan dukungan emosional dan sosial.
Lebih Banyak Kebebasan dan Fokus pada Diri
Salah satu alasan utama perempuan lajang merasa lebih bahagia adalah kebebasan yang mereka miliki untuk menentukan hidupnya sendiri tanpa batasan atau kompromi dalam hubungan. Melajang memberikan ruang bagi perempuan untuk fokus pada diri mereka, baik itu dalam hal karier, hobi, atau perjalanan pengembangan diri.
Perempuan lajang juga lebih mungkin untuk mengeksplorasi minat dan menghabiskan waktu dengan cara yang benar-benar mereka nikmati. Tanpa harus memprioritaskan kebutuhan pasangan, mereka dapat menciptakan rutinitas yang sesuai dengan preferensi pribadi mereka, sesuatu yang sering kali sulit dilakukan dalam hubungan.
Komunitas dan Koneksi yang Lebih Kuat
Dukungan sosial menjadi faktor penting lainnya. Perempuan lajang cenderung memiliki jaringan sosial yang lebih erat, seperti kelompok teman dekat atau komunitas. Mereka lebih sering berbagi pengalaman dan mendukung satu sama lain, sehingga mengurangi rasa kesepian.
Koneksi sosial yang kuat ini membantu perempuan lajang merasa lebih puas dan terpenuhi secara emosional. Sebaliknya, laki-laki lajang sering kali menghadapi isolasi sosial karena kurangnya hubungan interpersonal yang mendalam.
Otonomi Finansial
Banyak perempuan lajang juga memiliki kemandirian finansial, yang memberi mereka kendali penuh atas pengeluaran dan investasi masa depan. Hal ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan diri tetapi juga memberikan rasa aman yang signifikan.
Kombinasi kebebasan, dukungan sosial, dan otonomi ini menjadi kunci mengapa perempuan lajang merasa lebih bahagia dan terpenuhi dalam kehidupan mereka.
Kesimpulan
Studi ini menyoroti bahwa kebahagiaan tidak selalu bergantung pada memiliki pasangan. Perempuan lajang lebih menikmati kebebasan mereka, memiliki hubungan sosial yang kuat, dan merasa puas secara seksual serta emosional.
Sebaliknya, laki-laki lajang sering menghadapi tantangan lebih besar dalam memenuhi kebutuhan sosial dan emosional mereka tanpa pasangan. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya membangun hubungan yang sehat dan memprioritaskan kebahagiaan pribadi, terlepas dari status hubungan.